Oke, memenuhi janji untuk memamerkan surga Maluku, habis dari Pulau Pombo, kali ini kita akan 'mengunjungi' Pulau Ora. Maluku memang menyimpan berbagai macam tempat wisata yang memiliki pesona dan daya tarik tersendiri.
Potensi-potensi wisata di Maluku sangatlah kaya karena provinsi satu ini terdiri dari ratusan kepulauan, sehingga objek-objek wisata yang ditawarkan kebanyakan adalah wisata bahari.
Pantai Ora terletak di Pulau Seram, Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia (lengkap banget nyebutnya hahaha). Pantai yang berlokasi di ujung barat teluk Sawai ini berada di sebelah Desa Saleman dan Desa Sawai, di tepi hutan Taman Nasional Manusela.
Daya tarik pantai di Pulau Ora memang tersembunyi. Namun mampu membuat takjub sekitar 500 wisatawan yang berdatangan setiap tahunnya. Bukan hanya wisatawan lokal saja yang kagumi pantai ini, namun wisatawan asing pun rela datang jauh-jauh dengan biaya mahal jauh-jauh dari negara asalnya.
Keindahan pantai yang banyak disebut sebagai "surga dunia" ini seringkali disejajarkan dengan keindahan pantai di Maladewa atau Pantai Bora-Bora di Samudera Pasifik.
Pantai Ora memiliki pasir yang putih bersih dengan air lautnya yang berwarna biru, jernih dan tenang. Selain itu, pantai di Pulau Ora juga sangat kaya akan terumbu karang, ikan dan biota laut lainnya.
Semuanya masih sangat alami dan terjaga kelestariannya. Itu karena memang pantai ini belum terlalu terekspos. Suasananya juga sangat tenang, damai dan udaranya sangat sejuk. Pokoknya siapa yang datang ke sini serasa memiliki sebuah pantai pribadi.
Pantai di Pulau Ora sangat cocok untuk mereka yang suka diving dan snorkeling karena memiliki pemandangan bawah laut yang sangat menawan. Apalagi ditunjang dengan keadaan air lautnya yang jernih dan tenang.
Untuk menikmati keindahan bawah lautnya itu, wisatawan tak perlu menyelam terlalu dalam, cukup menyelam sampai 2 hingga 3 meter saja . Maka pemandangan cantik terumbu karang, ikan, dan biota laut lainnya muncul di depan mata.
Aktivitas snorkeling ini juga dapat dilakukan di lokasi yang berdekatan dengan tebing, yang jarang Anda temui di tempat-tempat lain. Dijamin benar-benar anti-mainstream deh.
Jika tak mau berbasah-basah untuk menikmati terumbu karang yang warna-warni, tunggu saat air laut sedang surut. Saat air laut surut, hamparan terumbu karang dapat dilihat tanpa harus menyelam.
Di pantai Pulau Ora juga masih banyak ditemui bulu babi (Sea urchin - Echinoidea) serta bintang laut berduri (Acanthaster planci) yang berbahaya dan merupakan ancaman bagi keberlangsungan hidup terumbu karang. Selain itu, biota laut yang terdapat di Pantai Ora juga beraneka macam, diantaranya ikan kaisa, losi, samanda, gaca, sikuda, ikan tato, kaluna, dan ikan singaro.
Selain bisa menikmati keindahan bawah laut, wisatawan juga disuguhi beragam jenis spesies burung yang berada di hutan pulau ini. Beberapa jenis burung yang hidup di Pulau Ora adalah nuri bayan, raja udang, kakaktua Maluku dan kasturi tengkuk-ungu. Semua jenis burung tersebut adalah spesies endemik (maksudnya banyak ditemukan) di hutan ini.
Mengelilingi Pulau Ora hanya butuh sekitar 30 menit dengan perahu. Wisatawan juga bisa menikmati Mata Air Belanda. Berupa sungai kecil yang mengalir dari gunung dan bermuara ke Teluk Saleman. Mata air ini dinamakan Mata Air Belanda karena dahulu seorang Belanda yang pertama kali menemukannya. Anehnya, meski berada di pinggir pantai, namun mata air ini airnya rasanya tawar.
Oh ya, bagi yang mau berlama-lama menikmati suasana Pulau Ora, bisa menyewa cottage yang disediakan oleh pengelola resort. Cottage tersebut terlihat menawan karena dibangun di atas air.
Untuk menuju Pulau Ora, diperlukan sedikit perjalanan yang cukup menantang (ya iyalah, namanya juga surga tersembunyi hehehe). Dari bandara kita akan menuju ke Pelabuhan Tulehu menggunakan angkutan umum. Dari sana kita bisa menggunakan kapal cepat menuju Pelabuhan Amahai yang ada di Masohi.
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Pelabuhan Amahai dari Pelabuhan Tulehu kira-kira 2 jam. Setibanya di Pelabuhan Amahai, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan umum lagi selama kurang lebih 2 jam perjalanan untuk menuju Desa Sawai di Kabupaten Maluku Tengah.
Dari Desa Sawai kita perlu menyeberang dengan kapal motor selama 10 menit saja, taraaa.. sampai deh di Pulau Ora dengan pemandangan lautnya yang eksotis. Awas ya jangan sampai kejang-kejang ketika melihat pesona Pulau Ora. Takutnya malah gak mau pulang lagi karena terpenjara hatinya oleh keindahan Pulau Ora hahahaha...
Potensi-potensi wisata di Maluku sangatlah kaya karena provinsi satu ini terdiri dari ratusan kepulauan, sehingga objek-objek wisata yang ditawarkan kebanyakan adalah wisata bahari.
Pantai Ora terletak di Pulau Seram, Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia (lengkap banget nyebutnya hahaha). Pantai yang berlokasi di ujung barat teluk Sawai ini berada di sebelah Desa Saleman dan Desa Sawai, di tepi hutan Taman Nasional Manusela.
Daya tarik pantai di Pulau Ora memang tersembunyi. Namun mampu membuat takjub sekitar 500 wisatawan yang berdatangan setiap tahunnya. Bukan hanya wisatawan lokal saja yang kagumi pantai ini, namun wisatawan asing pun rela datang jauh-jauh dengan biaya mahal jauh-jauh dari negara asalnya.
Keindahan pantai yang banyak disebut sebagai "surga dunia" ini seringkali disejajarkan dengan keindahan pantai di Maladewa atau Pantai Bora-Bora di Samudera Pasifik.
Pantai Ora memiliki pasir yang putih bersih dengan air lautnya yang berwarna biru, jernih dan tenang. Selain itu, pantai di Pulau Ora juga sangat kaya akan terumbu karang, ikan dan biota laut lainnya.
Semuanya masih sangat alami dan terjaga kelestariannya. Itu karena memang pantai ini belum terlalu terekspos. Suasananya juga sangat tenang, damai dan udaranya sangat sejuk. Pokoknya siapa yang datang ke sini serasa memiliki sebuah pantai pribadi.
Pantai di Pulau Ora sangat cocok untuk mereka yang suka diving dan snorkeling karena memiliki pemandangan bawah laut yang sangat menawan. Apalagi ditunjang dengan keadaan air lautnya yang jernih dan tenang.
Untuk menikmati keindahan bawah lautnya itu, wisatawan tak perlu menyelam terlalu dalam, cukup menyelam sampai 2 hingga 3 meter saja . Maka pemandangan cantik terumbu karang, ikan, dan biota laut lainnya muncul di depan mata.
Aktivitas snorkeling ini juga dapat dilakukan di lokasi yang berdekatan dengan tebing, yang jarang Anda temui di tempat-tempat lain. Dijamin benar-benar anti-mainstream deh.
Jika tak mau berbasah-basah untuk menikmati terumbu karang yang warna-warni, tunggu saat air laut sedang surut. Saat air laut surut, hamparan terumbu karang dapat dilihat tanpa harus menyelam.
Di pantai Pulau Ora juga masih banyak ditemui bulu babi (Sea urchin - Echinoidea) serta bintang laut berduri (Acanthaster planci) yang berbahaya dan merupakan ancaman bagi keberlangsungan hidup terumbu karang. Selain itu, biota laut yang terdapat di Pantai Ora juga beraneka macam, diantaranya ikan kaisa, losi, samanda, gaca, sikuda, ikan tato, kaluna, dan ikan singaro.
Selain bisa menikmati keindahan bawah laut, wisatawan juga disuguhi beragam jenis spesies burung yang berada di hutan pulau ini. Beberapa jenis burung yang hidup di Pulau Ora adalah nuri bayan, raja udang, kakaktua Maluku dan kasturi tengkuk-ungu. Semua jenis burung tersebut adalah spesies endemik (maksudnya banyak ditemukan) di hutan ini.
Mengelilingi Pulau Ora hanya butuh sekitar 30 menit dengan perahu. Wisatawan juga bisa menikmati Mata Air Belanda. Berupa sungai kecil yang mengalir dari gunung dan bermuara ke Teluk Saleman. Mata air ini dinamakan Mata Air Belanda karena dahulu seorang Belanda yang pertama kali menemukannya. Anehnya, meski berada di pinggir pantai, namun mata air ini airnya rasanya tawar.
Oh ya, bagi yang mau berlama-lama menikmati suasana Pulau Ora, bisa menyewa cottage yang disediakan oleh pengelola resort. Cottage tersebut terlihat menawan karena dibangun di atas air.
Untuk menuju Pulau Ora, diperlukan sedikit perjalanan yang cukup menantang (ya iyalah, namanya juga surga tersembunyi hehehe). Dari bandara kita akan menuju ke Pelabuhan Tulehu menggunakan angkutan umum. Dari sana kita bisa menggunakan kapal cepat menuju Pelabuhan Amahai yang ada di Masohi.
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Pelabuhan Amahai dari Pelabuhan Tulehu kira-kira 2 jam. Setibanya di Pelabuhan Amahai, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan umum lagi selama kurang lebih 2 jam perjalanan untuk menuju Desa Sawai di Kabupaten Maluku Tengah.
Dari Desa Sawai kita perlu menyeberang dengan kapal motor selama 10 menit saja, taraaa.. sampai deh di Pulau Ora dengan pemandangan lautnya yang eksotis. Awas ya jangan sampai kejang-kejang ketika melihat pesona Pulau Ora. Takutnya malah gak mau pulang lagi karena terpenjara hatinya oleh keindahan Pulau Ora hahahaha...
Comments
Post a Comment