Cool Tips - Semua anak itu pasti punya bakat. Hanya saja bakat tersebut tidak tersalurkan dengan baik. Selain itu, terkadang orang tua tidak menyadari anaknya memiliki bakat terpendam.
Berbicara tentang bakat anak, Alhamdulillah, anak saya Reno Vikri punya bakat menggambar yang bagus.
Awalnya saya sempat marah-marah. Setiap kali dia mau menggambar, dia minta kertas untuk printer. Yang bikin bete lagi, kertas-kertas sisa dia menggambar berserakan di mana-mana.
Tentu jengkel juga ya, karena setiap kali saya harus meringkas kertas-kertas tersebut. Namun tanpa saya sadar, Reno sedang mengembangkan bakatnya untuk menggambar.
Saya baru 'ngeh' setelah saya iseng-iseng memerhatikan kertas-kertas yang saya pegang. Eh.. ternyata bagus juga ya gambar yang dibuat si Reno ini.
Saya melihat Reno suka minta kertas ke saya saat dia masih duduk di bangku TK. Oh, ya sekarang Reno sudah kelas 3 SD.
Selama dia mengembangkan bakatnya, dia tidak menggambar objek seperti pada umumnya (pemandangan). Tapi Reno langsung menggambar objek yang menurut ukuran anak seusianya (TK waktu itu) sulit untuk dilakukan.
Reno langsung menggambar wajah saya, kadang juga suami saya. Malah, saat dia sudah SD kelas satu dan dua, dia menggambar guru-gurunya.
Dia biasanya akan pamer hasil karyanya ke orang yang dia gambar. Misalnya pada guru atau teman-teman saya yang datang ke rumah.
Awalnya saya malu, tapi teman-teman saya dan guru-gurunya bilang Reno punya bakat yang cukup bagus dalam dunia seni, khususnya menggambar. Mereka suka dengan gambar yang dibuat Reno.
Oh ya, Reno tidak hanya pandai menggambar dengan media kertas dan alat tulis saja. Sejak sering 'ngrecoki' suami saya saat sedang kerja, Reno juga pintar memainkan mouse untuk menggambar pakai program komputer.
Yang lebih membuat saya tambah bangga, Reno sejak usia 4 tahun sudah bisa hafal kata-kata dalam Bahasa Inggris.
Sekarang dia sudah berani bicara pakai Bahasa Inggris sama guru dan orang tuanya. Bahkan ketika bertemu dengan orang asing waktu kita JJS di mall, dia sempat menyapa 'bule' itu dan mengajaknya ngobrol.
Kita sih kaget aja waktu itu. Karena Reno tiba-tiba menyapa bule itu dan langsung bertanya aneka macam. Meski kadang dari segi struktur dan kosa kata masih ada yang salah.
Tapi bule itu malah dengan senang hati melayani Reno, sambil sesekali ketawa kalau mendengar kata-kata anak saya yang salah.
Begitulah sekelumit pengalaman saya dan anak saya. Jika kita punya anak yang berbakat, yang positif tentunya ya, jangan malah dilarang atau dibatasi.
Bakat anak itu sangat penting untuk menunjang pertumbuhan mereka. Dan satu lagi, jangan memanjakan anak dengan hal-hal yang salah yang nantinya merugikan kita.
Semoga pengalaman ini menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi kita semua.
Berbicara tentang bakat anak, Alhamdulillah, anak saya Reno Vikri punya bakat menggambar yang bagus.
Awalnya saya sempat marah-marah. Setiap kali dia mau menggambar, dia minta kertas untuk printer. Yang bikin bete lagi, kertas-kertas sisa dia menggambar berserakan di mana-mana.
Tentu jengkel juga ya, karena setiap kali saya harus meringkas kertas-kertas tersebut. Namun tanpa saya sadar, Reno sedang mengembangkan bakatnya untuk menggambar.
Saya baru 'ngeh' setelah saya iseng-iseng memerhatikan kertas-kertas yang saya pegang. Eh.. ternyata bagus juga ya gambar yang dibuat si Reno ini.
Saya melihat Reno suka minta kertas ke saya saat dia masih duduk di bangku TK. Oh, ya sekarang Reno sudah kelas 3 SD.
Selama dia mengembangkan bakatnya, dia tidak menggambar objek seperti pada umumnya (pemandangan). Tapi Reno langsung menggambar objek yang menurut ukuran anak seusianya (TK waktu itu) sulit untuk dilakukan.
Reno langsung menggambar wajah saya, kadang juga suami saya. Malah, saat dia sudah SD kelas satu dan dua, dia menggambar guru-gurunya.
Dia biasanya akan pamer hasil karyanya ke orang yang dia gambar. Misalnya pada guru atau teman-teman saya yang datang ke rumah.
Awalnya saya malu, tapi teman-teman saya dan guru-gurunya bilang Reno punya bakat yang cukup bagus dalam dunia seni, khususnya menggambar. Mereka suka dengan gambar yang dibuat Reno.
Oh ya, Reno tidak hanya pandai menggambar dengan media kertas dan alat tulis saja. Sejak sering 'ngrecoki' suami saya saat sedang kerja, Reno juga pintar memainkan mouse untuk menggambar pakai program komputer.
Yang lebih membuat saya tambah bangga, Reno sejak usia 4 tahun sudah bisa hafal kata-kata dalam Bahasa Inggris.
Sekarang dia sudah berani bicara pakai Bahasa Inggris sama guru dan orang tuanya. Bahkan ketika bertemu dengan orang asing waktu kita JJS di mall, dia sempat menyapa 'bule' itu dan mengajaknya ngobrol.
Kita sih kaget aja waktu itu. Karena Reno tiba-tiba menyapa bule itu dan langsung bertanya aneka macam. Meski kadang dari segi struktur dan kosa kata masih ada yang salah.
Tapi bule itu malah dengan senang hati melayani Reno, sambil sesekali ketawa kalau mendengar kata-kata anak saya yang salah.
Begitulah sekelumit pengalaman saya dan anak saya. Jika kita punya anak yang berbakat, yang positif tentunya ya, jangan malah dilarang atau dibatasi.
Bakat anak itu sangat penting untuk menunjang pertumbuhan mereka. Dan satu lagi, jangan memanjakan anak dengan hal-hal yang salah yang nantinya merugikan kita.
Semoga pengalaman ini menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi kita semua.
Comments
Post a Comment